Kamis, 02 Mei 2013

pertumbuhan dan perkembangan tanaman


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Tanaman dalam hidupnya akan mengalami banyak hal sama dengan manusia, dimana tanaman merupakan salah satu makhluk Tuhan yang hidup juga. Tanaman memiliki ciri-ciri yang hampir mirip dengan manusia, mereka membutuhkan makanan yang berupa asupan nutrisi seperti pupuk dan lain sebagainya, mereka juga melakukan respirasi, pertumbuhan dan perkembangan dalam hidupnya. Satu hal ciri khas tanaman yang tidak akan pernah dimiliki oleh manusia, yaitu kemampuannya dalam berfotosintesis.
Asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman digunakan untu proses pertumbuhan dan perkembangan, oleh karena itulah asupan nutrisi tersebut sangat penting bagi kehidupan mereka. Asupan nutrisi yang didapat oleh tanaman dapat berupa pupuk organik maupun anorganik. Beberapa tahun terakhir ini pertanian di Indonesia lebih banyak menggunakan pupuk anorganik yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas tanaman dan juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan seperti produktivitas tanah menurun sehingga tanah tersebut sudah mulai berkurang tingkat kesuburannya. Untuk mengembalikan kembali kesuburan tanah maka diperlukan perubahan dengan cara menggunakan pupuk organic dan tidak tergantung lagi pada pupuk anorganik, mengapa pupuk organic? Karena pupuk organik banyak sekali manfaatnya diantaranya dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah, ramah lingkungan, mudah didapat dan tidak mahal disamping itu pupuk organik tidak kalah dengan pupuk anorganik dimana dia dapat memberikan pertumbuhan dan produksi tanaman yang lebih tinggi.
Pemberian pupuk organik ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena dari sini tanaman akan mendapatkan nutrisi pada dirinya untuk tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan tanaman adalah hal yang harus terjadi karena dengan tumbuh berarti tanaman tersebut mengalami fase vegetatif dimana dari sebuah benih/biji dia tumbuh menjadi suatu tanaman utuh yang nantinya akan menghasilkan buah atau yang lainnya sesuai dari jenis tanaman tersebut. Pertumbuhan adalah perubahan ukuran suatu tanaman yang tidak dapat kembali lagi ke keadaan semula atau disebut irreversible dan  dapat dinilai dengan kuantitatif seperti tinggi tanaman dan lain sebagainya.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan pada tanaman adalah suatu perubahan menjadi semakin kompleksnya suatu organ dan bertambahnya fungsi organ tersebut. Perkembangan suatu tanaman tidak dapat dilihat dari nilai kuantitatif, melainkan suatu kematangan dari tanaman untuk menjadi dewasa. Perkembangan akan selalu menyertai apabila pertumbuhan telah terjadi .
Pertumbuhan dan perkembangan akan mempengaruhi ataupun merubah keadaan suatu sel, jaringan maupun organ untuk berubah menjadi lebih besar dari ukuran semula maupun lebih dewasa dan pada proses ini akan terjadi banyak hal pada tanaman baik secara anatomi maupun fisiologis. Pertumbuhan dan perkembnagn akan melibatkan banyak hal dan juga dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari faktor lingkungan, faktor abiotik dan juga faktor biotik. Factor-faktor pendukung tersebut sangat penting keberadaannya untuk mendukung terjadinya pertumbuhan dan perkembangannya.
Untuk mengetahui seberapa jauh tentang pertumbuhan dan perkembangan dari suatu tanaman dan bagaimana proses terjadinya, maka dilakukannya suatu percobaan pertumbuhan dan perkembangan. Percobaan ini dilakukan menggunakan sebuah biji untuk dikecambahkan dan juga bibit tanaman. dari percobaan ini diharapkan praktikan dapat mempelajari dan mengetahui proses perkembangan dan pertumbuhan dan juga dapat mengamati bagian-bagian dari tumbuhan tersebut yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
                  
1.2  Tujuan
1.      Untuk mempelajari terjadinya proses pertumbuhan dan perkembangan organ tanaman
2.      Untuk mengamati letak daerah pertumbuhan pada akar dan pucuk tanaman.  


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan dan produktivitas dari tanaman ditentukan oleh tingkat kualitas bahan yang akan ditanaman, dimana kualitas yang bagus akan menghasilkan tanaman yang bagus pula. Tetapi disamping hal tersebut tanaman membutuhkan penambahan pupuk organik dan unsur hara untuk partumbuhannya. Unsure hara yang dibutuhkan tersebut bisa saja tersedia dalam tanah dan apabila kurang dapat ditambahi sendiri sesuai kebutuhan dari tanaman tersebut. Pupuk organik yang dimaksud adalah bahan yang sebagai pengganti dari pupuk anorganik, dimana pupuk organik ini akan memberikan hasil yang lebih bagus dari pada pupuk anorganik. Pupuk organik ini dapat berupa pupuk hijau, kompos, pupuk kandang dan lain sebagainya. Hasil yang akan diberikan oleh pupuk organik akan lebih baik dari pada pupuk anorganik dan dampaknya terhadap lingkungan juga baik karena pupuk ini ramah lingkungan dan dapat memperbaiki keadaan tanah (Baskoro dan Purwoko, 2010).
Pertumbuhan merupakan suatu keadaan pertambahan ukuran dimana ukuran tersebut tidak akan kembali lagi ke kondisi semula, pertumbuhan terjadi karena adanya kegiatan pembelahan sel pada jaringan meristematik secara mitosis yang dapat kita dilihat dengan pertambahan jumlah daun, bertambahnya tinggi tanaman maupun akar tanaman yang semakin memanjang. Terjadainya pertumbuhan dapat diukur dan dinilai secara kuantitatif, sedangkan perkembangan berbeda dengan pertumbuhan dimana perkembangan dapat dilihat dengan perubahan bentuk, karena perkembangan ini merupakan bertambah kompleksnya suatu organ dan fungsinya juga (Tim Biologi, 2004).
Budidaya rumput laut keberhasilannya sangat bergantung pada beberapa faktor lingkungan diantaranya suhu, salinitas, DO, pH, kadar oksigen, intensitas cahaya, nitrat dan fosfat. Dengan menambahkan pupuk NPK seperti urea dianggap alternatif dalam memelihara kesuburan dari rumput laut itu sendiri, seperti diketahui kondisi perairan laut setiap tempat berbeda sehingga kebutuhan nutriennya juga akan berbeda. Pemberian pupuk NPK ini diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tanaman pada serangan penyakit dan terutama dapat memacu pertumbuhan tunas muda, karena pupuk ini mengandung unsur N, P dan K yang dibutuhkan oleh tanaman (Setiaji et al, 2012).
Tanaman jarak mulai dilirik dunia, dimana tanaman ini dimungkinkan untuk menjadi tanaman cadangan penghasil minyak apabila minyak dunia mulai menurun. Pertumbuhan tanaman ini relative cepat dan dapat menghasilkan biji dalam waktu sekitar 1-3 tahun, sesuai dengan keadaan curah hujan dan cara perbanyakannya. Dalam penyediaan benihya diperlukan 2 faktor yaitu kualitas dan kuantitas benih tersebut harus bagus agar mendapat hasil minyak yang bagus pula (Prihastanti, 2010).
Tanaman memerlukan nutrient untuk digunakan sebagai sumber energi yang akan dipergunakan dalam penyusunan berbagai sel selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrient yang digunakan pada tanaman rumput laut ini adalah unsure nitrogen dimana unsure ini dapat menjadi alternatif dalam memelihara kesuburan rumput laut, unsur ini dapat membantu untuk tetap menjaga kesegaran dari rumput laut karena unsure ini merupakan salaha satu unsur pentusun dari klorofil yang terdapat di daun tanaman dan unsure ini dapat membantu dalam pertumbuhan dan pembentukan jaringan yang ada pada tanaman (Budiyani et al, 2012).
Setiap sel selalu mengalami pembelahan untuk terus berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan sel menunjukkan bahwa sel selalu mengalami deferensiasi menjadi bagian khusus dari tumbuhan dan masih ada bagian sel yang bersifat emberional, dimana sifat itu menunjukkan bahwa bagian tersebut memiliki kemampuan untuk terus membelah, jaringan tersebut terkenal dengan sebutan jaringan meristem. Jaringan meristem merupakan jaringan muda yang terdapat pada tanaman dewasa yang selalu aktif membelah (Mulyani, 2006).
            Tahapan dalam pertumbuhan dan perkembangan benih ada 4, yaitu:
1.   Tahap awal pertumbuhan, pada tahapan ini dimulai dari terjadinya proses fisika, dimana biji mulai melakukan imbibisi. Pada saat proses imbibisi enzimpun mulai beraktifitas sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia didalamnya. Pada saat enzim mulai bekerja maka proses metabolisme pun mulai terjadi dan ini disebut proses biologi.
2.   Tahapan perkecambahan, tahapan ini biji memulai hidupnya dengan mengeluarkan bagian tanaman sedikit demi sedikit. Perkecambahan terbagi menjadi dua yaitu tipe perkecambahan epigeal dan hypogeal.
3.   Tahapan pertumbuhan primer, setelah kecambah mulai muncul maka selanjutnya akan tumbuh jaringan meristem yang akan membentuk akar, batang dan daun.
4.   Tahapan pertumbuhan sekunder, pada tahapan ini jaringan pada tanaman akan membentuk lebih dewasa, dimana meristem primer akan membentuk menjadi jaringan permanen dan meristem sekunder akan melakukan pertumbuhan sekunder seperti pembentukan kambium, yang mana cambium tersebut apabila terbentuk ke luar akan membentuk menjadi floem dan apabila ke dalam menjadi xilem (Salisbury dan Ross, 2003).
Terdapat beberapa factor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yaitu:
-          Nutrisi, tanaman memerlukan berbagai nutrisi yang seimbang untuk memperlancar pertumbuhannya.
-          Air, seperti kita ketahui air merupakan kebutuhan yang paling vital dalam hidup baik bagi manusia, hewan ataupun tumbuhan. Hal ini dikarenakan fungsi air bagi tanaman sangat banyak diantaranya untuk fotosintesis, respirasi dan lain-lain.
-          Cahaya, peran dari cahaya sangat diperlukan oleh tanaman untuk membantu dia dalam proses fotosintesis.
-          Suhu atau temperature, suhu optimum untuk tumbuhnya tanaman yaitu 150C - 300C.
-          Kelembapan, keadaan lembab akan memicu penyerapan air dan mengurangi terjadinya penguapan, sehingga dapat membantu dalam aktivitas pemanjangan sel.
-          Oksigen, senyawa ini dibutuhkan untuk pemecahan senyawa bermolekul besar yang dapat menghasilkan energi untuk proses pertumbuhan dan perkembangan (Darmawan dan Baharsjah, 1998).
Pertumbuhan tanaman jahe yang optimal harus tercukupi unsure N, P, K nya karena tanaman ini adalah tanaman yang menghasilkan rimpang. Meskipun tanaman ini membutuhkan unsure NPK, yang paling banyak diserap olehnya adalah unsur K dibanding dengan yang lain. Rasio serapannya yaitu N (2,5) : P (1,0) : K (3,8). Tidak beda jauh dengan jahe, temulawakpun menyerap unsur K lebih banyak daripada unsur NP. Diketahui bahwa unsure K banyak memiliki fungsi penting pada proses fisiologis tanaman seperti untuk aktivitas enzim pengaturan sel turgor, fotosintesis dan lain-lain (Rahardjo, 2012).  
  
 
           
BAB 3. METODOLOGI
3.1     Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah fisiologi tumbuhan acara Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 Maret 2013 pada pukul 09.30 WIB sampai selesai bertempat di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan.

3.2     Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan
1.      Kecambah kacang tanah
2.      Aquadest
3.      Tinta hitam (tinta cina)
4.      Kertas filter
5.      Benang
6.      Bibit kacang panjang yang dikecambahkan di polybag

3.2.2     Alat
1.      Beaker glass
2.      Objek glass
3.      Penggaris
 
3.3     Cara Kerja
3.3.1  Pertumbuhan Akar
1.      Menyediakan suatu ruangan yang lembab dengan jalan melapisi sisi dalam beaker glass dengan kertas filter basah/lembab.
2.      Melapisi objek glass dengan kertas filter kasar dan basah.
3.      Memilih 7 kecambah kacang tanah yang baik atau (lurus) dan sehat dengan akar lebih dari 1 cm.
4.      Memberi tanda kecil (titik) pada 5 biji kecambah dengan tinta cina  sebanyak 10 tanda mulai dari ujung akar dengan jarak interval 2mm. memberi tanda pada kecambah yang lain dengan jarak 10 mm dari ujung akar sebagai control.
5.      Meletakkan kecambah-kecambah tersebut pada objek glass dengan mengikat. Mengusahakan ujung akar selalu menempel pada kertas filter. Memasukkan kedalam beaker glass yang lembab kemudian menyimpan di tempat gelap.

3.3.2     Pertumbuhan Pucuk
1.      Menanam biji kacang panjang dalam bak pasir dan membiarkan beretiolasi selama 4 hari ditempat gelap.
2.      Memberi 10 tanda pada epikotil dari 5 kecambah dengan interval 2 mm yang mengambil dari pucuk tanaman dengan menggunakan tinta cina.
3.      Menandai pada 2 kecambah yang lain dengan satu tanda 20 mm dari pucuk tanaman sebagai kontrol, kemudian menempatkan pada tempat yang gelap.      


BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.4     Hasil
Data hasil pengamatan pertumbuhan pucuk
Interval
Hari ke-
0
2
4
6


I
1
0,2
10
20,3
6
2
0,2
0,7
0,8
23,4
3
0,2
0,3
0,37
0,9
4
0,2
0,2
0,2
0,41
5
0,2
0,2
0,2
0,32


II
1
0,2
7,9
19
24,3
2
0,2
0,7
0,83
0,91
3
0,2
0,5
0,5
0,5
4
0,2
0,3
0,34
0,4
5
0,2
0,2
0,21
0,25
Data hasil pengamatan pertumbuhan akar
Interval
Hari ke-
0
2
4
6


I
1
0,1
1
1,5
1,5
2
0,1
0,16
0,75
0,75
3
0,1
0,1
0,5
0,5
4
0,1
0,12
0,62
0,62
5
0,1
0,12
0,70
0,70


II
1
0,1
0,5
0,75
0,75
2
0,1
0,62
0,97
0,97
3
0,1
0,72
0,85
0,85
4
0,1
0,37
0,63
0,63
5
0,1
0,59
0,82
0,82

3.5     Pembahasan
Pertumbuhan memiliki arti bertambahnya jumlah dan ukuran sel suatu benda hidup misal tanaman, dimana ukuran tersebut tidak akan kembali lagi ke ukuran sebelumnya dan ukuran tersebut berupa kuantitatif. Sedangkan perkembangan disini lebih kompleks dari pertumbuhan dimana perkembangan tidak hanya dalam ukuran kuantitatif  tapi perubahan spesifikasi yang menjadikan suatu tanaman akan menjadi semakin kompleks suatu organ dan fungsinya dan  ini berhubungan dengan susunan anatomi dan fisiologisnya. Dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan maka tanaman akan mengalami suatu perubahan seperti makhluk hidup lainnya, mulai dari proses perkecambahan sampai panen nanti. Suatu biji tanaman akan melakukan pertumbuhan dimana Pada awal pertumbuhannya tanaman akan berkecambah dan akan membentuk suatu akar kebawah dan membentuk pucuk ke atas, pertumbuhan ini akan menghasilkan organ yang banyak. Apabila jumlah daun banyak maka akar juga akan banyak terbentuk. Tanaman akan membentu akar untuk pertama perkecambahannya yag nantinya banyak memiliki fungsi mulai dari penguat tanaman, sebagai pemasok unsur hara sehingga tanaman mampu untuk bertahan hidup. Dan setelah itu akan terbentuklah pucuk. Pertumbuhan ini akan selalu terjadi pada jaringan meristem yaitu jaringan muda yang selalu aktif membelah, sehingga tanaman dapat menjadi tanaman yang kompleks yang memiliki fungsi pada setiap bagiannya.
Pertumbuhan tanaman akan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai faktor luar maupun faktor dalam, factor pendukung dari pertumbuhan tanaman dapat menjadi faktor penghambat bila tidak sesuai dengan tanamannya, beberapa factor pendukung dan penghambat pertumbuhan tanaman yaitu:
1.      Faktor eksternal, factor ini terdiri dari:
a.       Cahaya, pada awal pertumbuhan tanaman cahaya tidak begitu banyak dibutuhkan saat proses perkecambahan karena dia akan menghambat proses perkecambahan tetapi saat tanaman telah tumbuh dan siap untuk berfotosintesis maka cahaya akan sangat dibutuhkan saat itu.
b.      Suhu, pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sangat baik apabila telah mencapai suhu optimum, dimana suhu tersebut telah mencapai 100C - 380C, apabila suhu tempat tanaman tersebut tumbuh kurang dari 100 C dan lebi dari 400C  maka yang akan terjadi tanaman tidak akan tumbuh.
c.       Air, kebutuhan utama makhluk hidup adalah air dari spesies apapun makhluk itu tidak akan pernah terlepas dari yang namanya air karena air adalah sumber kehidupan. Tersedianya jumlah air yang cukup bagi tanaman akan memudahkannya dalam melakukan metabolisme seperti fotosintesis, tetapi apbila air kurang maka akan menghambat proses metabolisme pada tanaman tersebut.
d.      Oksigen, pada tanaman yang kekurangan oksigen akan mengganggu proses respirasi dimana proses respirasi tersebut akan menghasilkan energi dan pabila energi kurang maka yang akan terjadi pertumbuhan akan terganggu.
e.       Nutrisi, bagi pertumbuhan tanaman sangat diperlukan sebuah nutrisi ataupun unsur hara yang akan membantu dalam mensintesis sel, nutrisi tanaman haruslah tercukupi untuk membantu dalam pertumbuhannya karena apbila nutrisi kurag tanaman akan menunjukka gejala-gejala yang akan menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
f.       Kelembaban, pemanjangan sel pada tanaman akan terjadi apabila kelembaban optimum sehingga tanaman akan dapat mencapai pertumbuhan yang maksimum.
g.      Edaphik: keadaan tanah/media yang sesui dimana semua komponen tanah telah baik dan terpenuhi akan membantu pertumbuhan dan perkembangannya.
h.      Biologis, keadaan biologis disekitar tanaman seperti adanya serangan gulma dan lain-lain akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.          
2.      Factor internal terdiri atas:
a.       Ketahanan tanaman terhadap lingkungannya.
b.      Laju fotosintesis akan mempercepat terjadinya pertumbuhan pada tanaman.
c.       Hormon yang tedapat dalam tanaman akan membantu dalam mempercepat pertumbuhan tetapi apabila hormone tanaman tersebut tidak seimbang maka akan menjadi penghambat pada pertumbuhan tanaman tersebut.
d.      Inhibitor pada tanaman akan memperlambat pertumbuhan tanaman karena dia sifatnya berlawanan dengan enzim katalis.
e.       Gen pada tanaman akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangannya.
f.       Kandungan klorofil tanaman
g.      Tipe dan letak meristem , dan lain-lain.
Kelembaban memiliki pengaruh penting pada pertumbuhan akar tanaman, dimana kelembaban tersebut akan memudahkan tanaman untuk mendapatkan dan menyerap air sehingga dengan terpenuhinya air maka akar akan dengan mudah tumbuh dan juga melakukan pembelahan sel serta menjadikan sel akar lebih panjang sehingga dengan bertambah panjangnya akar maka tanaman akan lebih mudah lagi untuk mendapatkan asupan air dan unsur hara sehingga pertumbuhan tanaman akan optimal dan akar tersebut juga akan membantu tanaman untuk lebih kokoh. Biji tanaman yang dikecambahkan akan tumbuh sangat cepat, tetapi keadaan tanaman tidak begitu kokoh dan daunnya akan pucat karena tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup hal ini disebut dengan etiolasi, etiolasi disini akan membantu pada pertumbuhan pucuk tanaman tetapi tidak dengan daun, dimana daun yang terkena etiolasi akan pucat karena klorofil kekurangan cahaya matahari. Terjadinya etiolasi ini adalah tidak terurainya auksin dan memperpanjangnya sel batang yang tak terkendali tetapi batang tersebut sangat lemah.
Dari data hasil pengamatan yang didapat pada perkecambahan biji kacang tanah dengan 5biji dan menggunakan 5 interval dengan 2 kali ulanga dimana pertumbuhan pucuk lebih tinggi dari pada pertumbuhan akar, dimana pertumbuhan pucuk tertinggi terdapat pada bagian tanaman yang interval 1 ulangan 2 dengan nilai 24,3 cm dan terkecil pada interval 5 ulangan 2, sedangkan pada pertumbuhan akar yang tertinggi pada interval 1 ulangan 1 dengan nilai hanya 1,5 cm dan terkecil pada interval 3 ulangan 1 dengan nilai 0,5 cm. tetapi pada pengukuran akar ini pada hari ke-6 terjadi stagnasi karena akar tanaman banayak yang ditumbuhi oleh jamur dan juga tinta penanda intervalnya hilang sehingga pada hari ke-6 pengukuran tidak dilakukan. Lebih tingginya nilai pucuk daripada akar disebabkan karena terjadinya etiolasi yang mempercepat pertumbuhan pucuk tanaman. 

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1     Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dengan judul perkembangan dan pertumbuhan tanaman dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1.      Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang berbeda dimana pertumbuhan bersifat irreversible dan perkembangan lebih kepada deferensiasi dan perkembangan lebih kompleks dari pertumbuhan, sedangkan pertumbuhan dapat dinilai dengan cara kuantitatif.
2.      Faktor yang mendukung pertumbuhan akar dan pucuk bisa menjadi factor penghambat juga apabila kebutuhannya tidak sesuai, contohnya cahaya, air, kelembaban, gen, laju fotosintesis dan lain sebagainya
3.      Kelembaban memiliki pengaruh penting bagi pertumbuhan akar karena dengan keadaan yang lembabnya optimal maka akar akan mudah untuk memanjang dan pertumbuhan menjadi lebih optimal.
4.      Etiolasi yang terjadi pada tanaman akan membuat tanaman tumbuh lebih panjang dan daun tanaman akan memucat karena kekurangan cahaya matahari, sehingga tanaman tidak aktif dalam berfotosintesis.
5.      Hasil dari praktikum pertumbuhan dan perkembangan tanaman didapatkan data yang menunjukkan bahwa pertumbuhan pucuk tanaman lebih tinggi dari pada akar tanaman karena perkecambahan dilakukan pada tempat yang kurang cahaya.

5.2     Saran
Pada praktikum kali ini hendaknya praktikan menggunakan tinta yang tidak mudah hilang agar pertumbuhan pucuk ataupun akar yang telah ditandai dapat tetap diukur dan memperhatikan kelembaban pada media perkecambahan agar tidak ditumbuhi jamur pada akar tanaman.    

              


DAFTAR PUSTAKA
Baskoro, Dan dan B. S. Purwoko. 2010. Pengaruh Bahan Perbanyakan Tanaman dan Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). J. Hort Indonesia, 2 (1): 6-13.   

Budiyani, F. B., K. Suwartimah, dan Sunaryo. 2012. Pengaruh Penambahan Nitrogen dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Laju Pertumbuhan Rumput Laut Caulerpa racemosa var. uvifera. Journal Of Marine Research, 1 (1): 10-18.   

Darmawan, Januar dan S. J. Baharsjah. 1998. Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Jakarta: SITC.

Mulyani, Sri E. S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Prihastanti, Erma. 2010. Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan Semai Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi, XVIII (1): 49 – 56.

Rahardjo, Mono. 2012. Pengaruh Pupuk K terhadap Pertumbuhan,hasil dan Mutu Rimpang Jahe Muda (Zingiber officinale Rocs.). Jurnal Littri, 18 (1): 10 – 16.

Salisbury, Frank B. dan C. W. Ross. 2003. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.

Setiaji, K., G. W. Santoso, dan Sunaryo. 2012. Pengaruh Penambahan NPK dan Urea pada Media Air Pemeliharaan terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Caulerpa racemosa var. uvifera. Journal Of Marine Research, 1 (2): 45-50.

Tim Biologi. 2004. Sains Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. Jakarta: Grasindo.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar